Chapter 6 – Continued Session 2

Title : Continued Session 2

Main Cast : Kim Taeyeon,  Tiffany Hwang.

Support Cast : Shin Hyun Jae, Kwon Yuri, Leo Hwang, Jessica Jung, Kim Hyoyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunny, Seo Ju Hyun, Im Yoon Ah, Jung Soo Jung and Others.

Lenght : Chapter

Ranting : 18 +

Genre : Genderbender, Romance-Comedy , Hurt, Angst, Complicated, Marriage-Life

Author : Kim Rihyo

Sonefanfiction©2016

.

.

Summary :

Pada akhirnya, semua yang kusayangi akan pergi meninggalkanku. – Kim Taeyeon

***

Lucas menghampiri wanita tersebut. Wanita itu yang merasa terancam mencoba melarikan diri dari lucas tapi terlambat..

“gotcha.. hahaha.. kau tidak bisa kabur nona..”

“sial..” pupil mata wanita itu membesar karena adrenalinnya yang memuncak saat jaraknya dan lucas hanya 5 cm saja.

deru nafas yang selalu aku rindukan.. 3 tahun lamanya tidak berjumpa.. apa kabar nona kecilku.. juhyun.., batin lucas.

Lucas semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah wanita tersebut,, semakin dekat dann dekat hingga wanita itu tak bisa berkutik lalu menutup matanya.

I miss you, seo ju hyun…” bisik lucas lalu menjauhkan wajahnya lalu tersenyum puas. Sedetik kemudian wajah seohyun ,wanita itu memerah mendengarnya.

“h-hentikan. Itu tidak lucu!” bentak seohyun yang melihat pria di depannya tertawa puas.

“oh ayolah, mumpung si bodoh itu tidak menganggu.” Goda lucas dan dia duduk di ranjangnya. Seohyun mengedarkan pandangannya. Melihat sekeliling kamar apartement tersebut yang acak-acakkan.

“apa leo datang menemuimu?” tanya seohyun membuka percakapan setelah mereka bungkam cukup lama.  Yeoja itu menatap lucas yang hanya memejamkan matanya sambil merapihkan baju yang berserakan dimana-mana. “YA! Park lucas! Answer me!” seohyun mempout bibirnya karena tidak ada jawaban dari pria di depannya.

“iya seperti yang kau lihat, dia kemari dan marah-marah. juhyun..” mendadak suara lucas menjadi lembut dan menatap sendu seohyun. Seohyun pun terdiam sebentar dan menatap mata lucas.

“dan bisakah kalian kalau berganti kepribadian bilang terlebih dahulu, huh. Ini membuatku merasa serba salah. Kau tau” celonteh seohyun yang masih sibuk membersihkan kamar apartement yang berantakan itu. Lucas pun berdiri dan membetulkan bajunya.

“arra, arra.” Sahut lucas lalu ikut membantu seohyun membereskan kamar apartementnya. “lucas lagi kesal karena ulahku. Makannya dia tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba muncul mendesak, mian.” Lanjut lucas yang lain . pria itu pun menghentikan tangan seohyun yang hendak menaruh beberapa lembar kertas dan buku yang ada ditangan yeoja itu.

“m-mwo?” tanya seohyun ketika mereka berdua bertemu pandangan.

“sepertinya kau harus mencari cara menyelamatkan ku dulu. Hmm.. meski kedengarannya sunggu tidak mungkin di kondisi yang seperti ini.” Ucap lucas yang lain. Dan seohyun pun terdiam sebentar.

“maksudmu?”

“apa kau tidak ingat? Masih ada chip bom yang tertanam didalam tubuhku, karena kecerobohan lucas. Dan terlebih lagi sekarang aku juga ikut diawasi oleh leo.” Ucap lucas yang lain dengan sedikit pelan dan menatap sendu seohyun.

“mwo? Chip?” tanya seohyun yang tampak shock lalu lucas mengangguk. Yeoja itu memijat pelipisnya lalu mendorong lucas untuk menjauh darinya dan duduk di sofa single yang ada disampingnya. “bagaimana bisa kau? Aiishh…” tanya seohyun lagi dengan frustasi. “bahkan waktu itu kau hampir mati saat aku berusaha mengeluarkan chipnya. Dan kau dengan enteng menyuruhku mengeluarkannya lagi? Yang benar saja hyunsoo…” mendengar seohyun mengatakan itu lucas yang lain menunduk sambil memegangi kepalanya.

“kejadian itu sebelum aku bertemu dengan leo.” Sahut lucas yang lain dan mengambil kertas dan beberapa buku yang seohyun pegang lalu menaruhnya di meja. “paman ku menemukanku lagi. Dan yang menjadi ancaman adalah jo.” Lirih lucas

“hah? Jo? Apa maksudmu?”

“dia ternyata bekerja untuk chasung coperation dan sekarang dia adalah CEO bayangan untuk perusahaan tersebut.”

“apa maksudmu dengan CEO bayangan? Dan dari mana kau tau adikmu-“

“jo lah yang menangkapku waktu itu dan ceritanya masih panjang. Kita masih punya waktu 1 jam dari sekarang sebelum anak buah chasung kesini dan membunuhku.” Ucap lucas yang lain dengan tenang.

“jadi apa yang harus aku lakukan sekarang hah? Menjinakkan bom di chipmu itu sungguh susah dan membutuhkan waktu seminggu.” Seohyun menatap pria itu dengan heran.

“bawalah surat ini.” Lucas berdiri dan merogoh saku celananya lalu memberikan secarik kertas lusuh kepada seohyun.

“apa ini?”

“cari dan temui kim taeyeon. Dan datanglah bersamanya. Aku butuh waktu 2 minggu untuk mengulur waktu.”

“kim taeyeon? YA! Lucas apa yang kau rencanakan sih sebenarnya? Tadi hyunsoo menyuruhku untuk melepaskan chip yang ada di tubuh kalian lalu sekarang aku disuruh pergi? Baru saja sampai seoul.” Cerocos seohyun sambil mengantungi kertas tersebut.

“kau ini bawel sekali hm..” lucas pun mengampiri seohyun dan berdiri tepat didepan seohyun. Lalu sedikit membungkuk supaya dia bisa melihat dengan jelas wajah yeoja itu. “hyunsoo dan aku mempunyai tujuan yang beda. Jelas-jelas si bodoh itu hanya mementingkan tubuhnya.”

“l-lucas hmmppttt-“ mata seohyun melotot ketika dengan tidak sopan bibir lucas mendarat di bibirnya. Seohyun berusaha memberontak dengan meremas lengan lucas. Tapi tidak diindahkan oleh pria itu. Malah, lidah lucas semakin mendesak. Memaksa masuk untuk menjejali mulutnya. Dengan kedua tangan yang sudah mengurung seohyun di sofa. Lucas hanya bisa menyeringai usil saat seohyun sudah tidak melakukan perlawanan.

Wajah mereka akhirnya menjauh karena kehabisan pasokan oksigen. Ciuman tadi yang sungguh sengit dimana seohyun tetap tidak mau membuka mulutnya. “kau ini sungguh keras kepala hmm..” ucap lucas yang melihat seohyun masih terengah-engah. Atmosfir di ruangan tersebut juga beberapa menit yang lalu berubah menjadi panas membuat mereka berkeringat. Beda hal nya dengan seohyun yang berkeringat dingin akibat ulah lucas.

“…” seohyun masih diam sambil mengalihkan pandangannya pada pria itu. Yang membuat lucas sedikit kesal.

“apa kau masih dendam padaku huh?” tanya lucas lagi. Dan lagi-lagi seohyun tidak menjawab pertanyaannya. “apa karena kau lebih menyukai hyunsoo daripada aku?” lanjut lucas dan seohyun menatapnya lalu tersenyum gentir.

“kalau iya kenapa? Aku lebih suka hyunsoo pemilik asli tubuh ini-“ sambil menunjuk kearah dada bidang lucas “-daripada alter ego nya yang hanya jadi belanu baginya.” Dan seohyun pun dengan cukup keras mendorong lucas lalu bangkit dari sofa. Lucas masih diam terpaku sambil menatap seohyun yang mengambil koper nya.

“jadi kau masih dendam padaku.” Lirih lucas dan memejamkan matanya sebentar.

Aku serahkan padamu untuk beberapa menit hyunsoo, batin lucas.

YA! Apa maksudmu? Apa kau membuat juhyun kesal lagi huh? Sudah kubilang berapa kali untuk tahan emosim-

Terserah padamu, dan jangan sebut nama itu lagi. Wanitamu memang sungguh menyebalkan, geram lucas.

“ck..” lalu lucas membuka matanya. “pergi dan carilah tempat untuk bermalam juhyun. Jangan buru-buru.” Ucap lucas yang lain lebut sambil menatap seohyun diambang pintu apartementnya.

Seohyun pun sedikit tersenyum. “arrayo.” Ucapnya singkat sebelum yeoja itu menghilang dari balik pintu. Lucas yang lain segera bergegas mengambil jaket dan ikut keluar dari apartement tersebut.

Lucas pun mengamati seohyun yang pergi dengan taxi dari tangga gedung apartement tersebut. “semoga kau bisa bertemu dengan kim taeyeon, seohyun.”

Sekarang apa? Juhyun sudah pergi dan kau juga sudah bebas dari kekangan leo

“siapa bilang kita sudah bebas dari kekangan leo, huh!” geram lucas dengan pelan dan menatap sengit dua orang berjas hitam yang sudah ada didepannya. “justru ini baru awal dari rencana kita, dasar bodoh! Dan jangan egois berlebihan dan kembali kepada rencana awal kita. Ternyata mereka lebih cepat dari pada yang kuperkirakan.” gumam lucas dan berlari menuju kedua pria tersebut yang sudah siap menghadang lucas.

***

“oppaa… please, jangan sakiti tae-“ tiffany meringis ketika leo menarik kerah kemeja taeyeon

“aku tidak akan membunuhnya, tenanglah dan sekarang kau lebih baik masuk ke mobil.” Perintah leo dan pria ini menatap dengan dingin pria didepannya yang daritadi hanya diam.

“oppaa…” rengek tiffany sambil berusaha melepaskan diri dari pengawal kakaknya.

“tiffany!” leo berbalik dan menatap geram. Adik perempuan satu-satunya itu susah sekali diatur dan sungguh keras kepala. Begitu menatap leo , tiffany bungkam dan berdecak. Tiffany akhirnya dengan sekuat tenanga mendorong para pengawal kakaknya dan membanting pintu mobil dengan keras.

“so, mari kita ketempat lain.” Leo melepas kerah kemeja taeyeon dan berlalu. Taeyeon hanya bisa meringis merasakan sakitnya pukulan dari yuri.

Udara malam itu sungguh dingin, hingga menusuk kulit putih taeyeon yang hanya dibalut kemeja tipis yang ia kenakan.

“menjauhlah dari tiffany. Dia adikku satu-satunya.” Leo membuka percakapan setelah keduanya diam selama beberapa menit. Taeyeon yang tadinya menunduk kini mendongak menatap pria di depannya. “aku tahu kau bukan pria yang baik untuk adikku.” Tambah leo. Hati taeyeon dibuat meringis mendengar ucapan leo. Bagaimana tidak? Dia yang sebegitunya mencintai tiffany sekarang harus menghadapi kenyataan bahwa keluarga tiffany sebagian besar tidak menyetujui hubungan mereka.

“a-aku hanya-“ taeyeon pun kembali diam. Seakan mulutnya tidak mau berkompromi dengan pikirannya. Lidahnya pun terasa kelu. Lebih baik seperti ini kan? Pada akhirnya, semua yang kusayangi akan pergi meninggalkanku, batin taeyeon

“ini hanya untuk sementara sampai kau menyelesaikan urusanmu itu kim. aku tidak mau melibatkan adikku dalam urusanmu. Dan jika urusanmu belum selesai, maka aku sendiri yang akan mencari penggantimu untuk tiffany-ku.” Ucap leo dengan lantang yang membuat taeyeon tersenyum kecil. Di balik sikap dinginnya pria itu masih memberi taeyeon satu kesempatan.

“arrayo.” Sahut taeyeon singkat. “jaga tiffany untukku.” Lanjutnya sebelum dia berbalik membelakangi pria itu dan berjalan pergi. Masuk ke apartement nya kembali. Leo hanya diam sambil menatap taeyeon semakin menjauh dari pandangannya.

“itu sudah pasti. aku juga sudah membaca surelmu. Good luck kim.” Gumam leo dan melangkah pergi memasuki mobil dan meninggalkan gedung apartement itu.

“apa yang taeyeon rencanakan dengan leo?” gumam hyohyeon yang tidak berada jauh dari gedung-gedung apartement tersebut dan samar-samar mendengar sedikit percakapan mereka. “lebih baik aku harus bertanya kepada taeyeon langsung” imbuhnya lalu bergegas masuk kedalam gedung.

***

“oppaa…” tiffany menatap sendu kearah leo yang sedang fokus pada gadgetnya.

“hm?” sahut leo yang tidak tertarik.

“aku tidak mau kembali ke L.A hari ini..” tiffany pun mempout bibirnya sambil menatap jendela mobil.

“hm? Siapa yang mau kembali ke sana dini dari begini. Kita akan kembali 4 hari lagi.” Sahut leo enteng.

“tapi kenapa kau tidak membiarkanku bersama taeyeon!” bentak tiffany membuat leo memejamkan matanya sebentar. Pria itu harus menahan emosi dan rasa kesalnya kepada adiknya yang satu ini. Kalau tidak tiffany akan kembali kabur seperti beberapa tahun yang lalu.

“lebih baik kau bersamaku saat ini. Itu lebih aman.” Singkat leo dan tiffany pun makin kesal.

“tidak cukup kah, kau membuatku menderita ketika harus kesini dengan lucas huh?! Aku ini bukan anak kecil lagi oppa..” tiffany masih bersulut-sulut memarahi kakaknya. Walau dia tahu tindakkannya itu tidak akan di gubris oleh leo.

“cukup!” geram leo. “tidak bisakah kau tenang, hah?! Taeyeon juga yang meminta kau untuk menjauh darinya.” Kalimat itu sedetik kemudian membuat tiffany bungkam.

“t-taeyeon? B-bagaimana-“

“iya, dia memintaku untuk menjauhkanmu darinya. Puas nona hwang?” sahut leo dengan kesal. Dan kakak beradik itu kembali terdiam.

“andwae..” lirih tiffany pelan sambil menyenderkan kepalanya pada kaca mobil. Leo pun menoleh dan melihat wajah sedih tiffany. Maafkan aku fany-ah, ini demi janjiku pada pria itu, batin leo.

“turunkan aku disini.” Setelah setengah jam berada dalam perjalanan, tiba-tiba leo meminta berhenti. Sontak tiffany yang tadinya tertidur jadi bangun dan menatap kakaknya itu.

“kau mau kemana?”

“aku masih ada urusan. B , antar tiffany ke masion dan jangan biarkan dia bertemu dengan taeyeon.” Perintah leo kepada pengawalnya yang berbadan kekar. Tiffany yang melihat pengawal leo dari dalam mobil bergedik ngeri karena pria itu sungguh besar dari dirinya.

“oppa.. tapi aku mau mengunjungi beberapa teman-“

“boleh, asal jangan bertemu taeyeon.” Sela leo sebelum pria itu keluar dari dalam mobil. Tiffany hanya bisa menatap pergi mobil yang membawa kakaknya.

“sebenarnya ada apa sih, kenapa sampai sebegitunya kau menyembunyikan masalahmu, taetae..” gumam tiffany dan mobil yang membawanya kembali melaju menuju kediaman keluarga Hwang.

***

“hahaha.. ack.. kita kalah telak. Sial..” ucap lucas sambil meringis. Dirinya pun sudah babak belur oleh dua orang berjas hitam yang menghajar dirinya. Dua pria itu juga tampak kelelahan, sambil masing-masing memegang balok kayu dan pipa besi.

“sebenarnya misi kalian ini apa huh? Membunuhku? Bunuh saja brengsek!!” ucap lucas dan sedetik kemudian dirinya batuk-batuk sambil mengeluarkan darah segar. Tapi dua pria itu tetap diam, manik matanya menatap tajam kearah lucas dari balik kacamata hitamnya. Sedangkan lucas hanya terduduk lemah diantara tumpukan batako yang sudah hancur karena badannya di banting ke sana oleh salah satu pria berjas hitam tersebut.

“JAWAB BAJINGAN! APA KALIAN TIDAK PUNYA MULUT!!! Uhhuukk.. uhukk.. aggghhhh…” teriak lucas yang diakhiri dengan dirinya meringkuk menahan sakit di dadanya.

“apa nona Y sudah datang?” tanya salah satu pria itu kepada earphone yang ada disebelah telinganya. “ah, baik. Aku akan menunggu.” Lanjutnya yang membuat lucas diam-diam bertanya-tanya.

Siapa lagi nona Y? Aku heran chasung coperation itu sebenarnya perusahaan apa gangster, sampai-sampai semua nama anak buahnya di samarkan.

Apa kita akan berakhir disini? Kau bilang ini baru awal, sekarang siapa yang lebih bodoh, huh?

Diamlah.. aku berusaha untuk tidak di curigai dan menarik perhatian, jika mereka ingin membunuh. Sisanya kuserahkan kepada bocah itu dan juga wanitamu yang sungguh menjengkelkan itu.

Tapi aku belum mau mati sekarang! Kau tahu aku sudah hampir 2 kali merasakan hampir mati! Dan itu juga salah satu ulahmu.

Diamlah hyunsoo bajingan! Jangan mendesakku!

Dan beberapa menit setelah itu, muncul siluet seorang wanita yang mengenakan setelah semi formal warna biru tua. Lucas pun mendongak, meski dirinya hampir kehilangan kesadaran tapi dia bisa melihat jelas wajah wanita itu.

“jadi ini orangnya?” tanya wanita itu kepada kedua pria tersebut.

“ne, sesuai dengan perintah.” Sahut salah satu pria berjas hitam.

“s-siapa k-kau?” tanya lucas terbata-bata. Wanita itu mendekat kearah lucas dan berjongkok disampingnya. Mendekatkan wajahnya dengan lucas.

“baiklah, aku akan memperkenalkan diri.” Bisik wanita itu yang terdengar sangat jelas oleh lucas. “aku adalah pencabut nyawamu, park hyunsoo.” Lanjutnya lalu bangkit dari jongkoknya. Lucas pun hanya bisa tersenyum mengejek.

“ternyata chasung terlalu pengecut untuk membunuhku dengan tangannya sendiri. Hahaha..” ejek lucas yang membuat dua pria itu kesal.

“oho.. “ wanita itu pun menatap lucas dengan tersenyum misterius. “benarkah?” tanya wanita itu dengan penasaran. Lalu suara langkah kaki terdengar diantara banguan proyek tersebut. Wanita dan dua pria itu menoleh kearah belakang.

“dan sekarang datanglah pemain utama kita..” seru lucas setengah mengejek. Seseorang tersebut tersenyum ke arah lucas.

“lama tidak bertemu, hyunsoo hyung.” Pria tersebut tersenyum kearah lucas dan dibalas dengan senyum mengejek oleh lucas.

“apa kau masih pantas jadi adik hyunsoo, Jo?” ucap lucas dengan menatap tajam kearah pria tersebut. “ah, ani.. bukan Jo, tapi Shin hyun jae.” lanjut lucas dan tersenyum puas ketika pria didepannya mendadak menghilangkan senyumnya.

“ah, jadi kau sudah tahu hyung? Nama baruku.” Sahut hyunjae sambil tersenyum gentir kearah lucas. Mata hanzelnya berbinar menatap lucas yang menatapnya dengan tatapan membunuh.

***

“taeng..” hyoyeon menatap taeyeon yang duduk di sofa apartementnya. “apa yang kau rencanakan dengan leo?” tanya hyoyeon yang membuat taeyeon menoleh.

“aku hanya menitipkan tiffany padanya. Memangnya kenapa?” sahut taeyeon dingin dan tatapannya kosong kearah depan.

“apa itu solusi terbaik mu?” tanya hyoyeon lagi.

“mungkin. Dengan ini semua rencanaku akan berjalan lancar.” Sahut taeyeon seolah tidak ingin menjawab pertanyaan hyoyeon.

“bagaimana dengan yuri? Dia sudah tahu dan selanjutnya dia akan mencariku.”

“aku mungkin akan pergi beberapa minggu ini.”

“YA! Jangan mengalihkan pertanyaanku!” kesal hyoyeon lalu duduk di sofa yang berada di depan taeyeon. Agar namja imut itu bisa melihat wajahnya.

“itu urusanmu, biarkan dia tahu. Asal jangan sampai tiffany tahu.” Sahut taeyeon singkat. “jika yuri masih keras kepala-“ taeyeon menghentikan kalimatnya dan menatap hyoyeon dengan dingin. “-bilang kepadanya. Kalau kau ikut campur keluargamu akan dalam bahaya.” Lanjut taeyeon dengan mantap. “karena yang kita hadapi sekarang adalah chasung coperation, rival perusahaan kakekku.” Dan taeyeon pun bangkit dari sofa.

“apa kau sudah yakin dengan informasi itu?” tanya hyoyeon . taeyeon pun menghentikan langkahnya dan menoleh.

“iya, tapi aku ingin kau mengawasi yang namanya hyunjae. Mungkin sunny tahu, karena waktu itu dia bersama tiffany di restorant soo.”

“hyunjae? Apa itu informanmu?”

“tidak. Tapi aku bersyukur karena dia yang memberitahu sebagian dari teka-teki ini.” Sahut taeyeon dan berlalu dari ruang tengah meninggalkan hyoyeon yang hanya duduk diam di sofa.

“aku mungkin akan pergi sekarang.” Taeyeon pun kembali dari dalam kamarnya dengan mengenakan hoodie putih lalu masker dan sebuah tas.

“apa kau sudah gila?! Kau bahkan belum beristirahat demi mencari tahu tentang chasung coperation itu?!” hyoyeon pun hanya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah taeyeon yang baginya masih susah ditebak.

“sudah kubilang bukan. Aku akan pergi beberapa minggu dan jangan menghubungiku.” Jawab taeyeon dengan dingin. Sudah bisa di tebak, tatap taeyeon yang sekarang adalah taeyeon yang dulu. Hyoyeon bisa melihat itu dan dia tahu bagaimana seorang taeyeon yang dulu.

“baiklah, jika itu maumu. Aku juga akan pergi untuk beberapa waktu demi menghindari yuri. Aku akan menghubungi mu lewat surel jika ada perkembangan dari orang yang bernama hyunjae.” Hyoyeon pun hanya bisa melihat taeyeon berlalu melewatinya dan menutup pintu apartement tanpa sepatah kata pun.

***

Taeyeon POV

“tujuanku selanjutnya adalah.. daejeon. Tapi sebelum itu aku harus menghubungin seseorang terlebih dahulu.” Gumamku lalu kaki ini pun melangkah dan membawaku pada sebuah halte bus. Aku mendongak dan menatap langit malam yang sungguh gelap.

“yeoboseo?” sahut suara disebrang sana.

“malam ini aku berangkat, mungkin akan sampai sana siang hari.” Ucapku sambil menoleh kanan dan kiriku yang sepi ini. Aku jadi teringat omongan pria tersebut.

Flashback

“sebuah surel? Siapa pengirimnya?” gumamku sambil mengecheck surel yang aku terima. “dari Mr.J? kenapa mesti memakai inisial?” apa ini termasuk penipuan yang sering di bicarakan orang-orang? Oh come on.. dan aku pun membaca isi surel tersebut. Betapa terkejutnya ketika membacanya.

“busan? apa maksudnya?” taeyeon berfikir senejak. “baiklah. Aku akan pergi ke sana.” Lanjutnya dan mengambil kunci motor diatas lacinya.

“kau mau kemana taeng?” tanya hyoyeon. “bahkan tubuhmu belum pulih sepenuhnya.” Lanjutnya sambil menahanku. Aku pun hanya membalasnya dengan tatapan dingin.

“aku ingin pergi sebentar. Mungkin kembali lusa atau 3 hari lagi.”

“untuk apa kau pergi selama itu?”

“bukan urusanmu.” Ucapku sebelum aku menutup pintu apartement hyoyeon. Mianhae, hyo. Aku harus menelusurinya sendiri untuk saat ini.

.

.

.

“jadi kau adalah Mr.J yang mengirim surel tersebut?” tanyaku pada seseorang yang sedang berdiri di depan mobilnya. Aku pun menaruh helm ku distang motor dan menghampirinya.

“iya tentu.” Mata hanzelnya menatapku dengan serius. Seolah-olah dia ingin memberitahu sesuatu padaku yang sangat penting. “aku disini ingin memberimu sebuah petunjuk berharga, tuan kim.” Lanjutnya sambil menyalakan sebatang rokok. Aku pun hanya diam , menunggu dia melanjutkan biacaranya. “yang memerintahkan park hyunsoo untuk melakukan penyerangan di kediaman keluargamu adalah park cha sung.” Aku pun melotot menatap pria tersebut. Rahangku mengeras, bisa-bisanya dia tahu tentang masalahku? Apa dia mata-mata? Shit!

“apa maksudmu?” geramku. “memangnya siapa kau, apa kau komplotan mereka?” tenang kim taeyeon.. kau harus tenang, jangan terpancing emosi. Kulihat pria itu hanya tersenyum sambil menghisap putung rokoknya.

“bisa dibilang seperti itu.” Ucapnya dengan senyum mengejek. “dan itulah kenapa aku ada ditempat ini, dan bersama kau.” Lanjutnya. “tapi sekarang chasung, si tua bangka itu sudah diluar kendali. Dia mulai merencanakan hal lain. Aku tahu hyunsoo, karena dia anak angkatnya park chasung. Itu sudah terjadi 8 tahun yang lalu.”

“lalu apa hubungannya dengan keluargaku? Kenapa harus keluargaku yang diserang? Bahkan ibuku tidak tahu tentang apa-apa tentang-“

“itu dendam masalalu. Apa kau masih ingat apa yang dikatakan hyunsoo padamu waktu itu? Keluarga besar Park sungguh dendam pada mendiang ayahmu. Dan hyunsoo bersumpah akan membunuh penerus mendiang ayahmu. Itulah pengakuan yang kudengar saat hyunsoo datang kepada chasung.” jelasnya panjang lebar yang membuatku sedikit terkejut. Jadi ini ada kaitannya dengan masalalu mendiang ayahku? Jelas-jelas aku masih curiga. Tapi biarlah, aku perlu timming yang tepat untuk ini semua..

“kenapa kau memberitahuku semuanya? Tentang rencana busuk chasung?” tanyaku penasaran dan kulihat dia membuang putung rokoknya dan menatapku serius.

“karena chasung menugaskan hyunsoo untuk membunuh tiffany.” Bagaikan disambar petir. Tubuhku kaku mendengar pernyataannya. Tiffany?! Bagaimana bisa?!

“bagaimana bisa dia mengenal tiffany?!” emosiku sudah di luar kendali dan aku pun menarik kerah jaket pria tersebut. “katakan padaku?! Bagaimana bisa dia menyangkutkan masalah ini dengan tiffany?!!”

“karena chasung sudah punya datamu, lengkap dengan data-data pribadi orang-orang disekitarmu. Yang menurutnya akan menjadi menarik ialah membuat orang disekitarmu tersiksa. Chasung bisa dengan mudah melacak keberadaanmu lewat ponsel maupun cctv. Dan kusarankan lebih baik kau jauhin tiffany sebelum itu semua terlambat. Saat ini kau masih diawasi olehnya maka dari itu aku memilih tempat ini karena minim cctv dan tidak banyak orang yang berlalu lalang.” Ucapnya dan tubuhku langsung lemas mendengarnya. Aku pun melepas genggamanku dari kerahnya dan bersimpuh.

“itulah alasanku datang kepadamu dan mengatakan ini dari awal. Ah dan satu lagi.” Dia menghentikan kalimatnya yang membuatku mendongak menatapnya. “aku menawarkan diri untuk menjaga tiffany untuk mu.”

“mworago? Menjaga tiffany? Apa aku bisa mempercayaimu yang notabenya ada dipihak musuhku?!” kesalku lalu aku pun bangkit dengan sekuat tenaga.

“itu alasan kedua, kenapa aku berkhianat kepada chasung. karena ini menyangkut tiffany. Kolega hwang lah yang menyelamatkan perusahaan ayahku dari kebangkrutan. Oleh karena itu aku menghubungimu untuk melakukan sebuah penawaran yang menguntungkan. Aku menjaga tiffany dari ancaman chasung dan kau menyusun rencana untuk menyingkirkan hyunsoo sebelum dia yang membunuh tiffany tepat di depanmu? Bagaimana itu tawaranku. Menarik bukan?”

“kenapa jika kau kenal dengan kolega hwang, kau tidak hubungin leo saja?” tanyaku dengan dingin. Ternyata dia mengenal keluarga tiffany. Aku pun memasang wajah datar.

“jika leo tidak bersama dirinya, mungkin aku sudah mengatakannya dari dulu.”

“maksudmu? Dirinya? Siapa?”

“hyunsoo.”

“m-mwo?”

“iya, aku terakhir mendapat laporan bahwa hyunsoo sempat menghilang dan pergi ke inggris. Tapi setahun belakang ini, anak buahku mengatakan kalau hyunsoo bekerja untuk leo dan sekarang telah menjadi partner kerja tiffany.”

“partner kerja tiffany? Apa aku tidak salah dengar?”

“iya, kau tidak salah dengar tuan kim. Dia mengganti identitasnya 2 tahun yang lalu menjadi park lucas.” Sahut pria itu dan melemparkan sebuah map cokelat kepadaku. “itu adalah foto bukti yang bisa menyakinkanmu bahwa park lucas adalah park hyunsoo.” Lanjutnya.

Aku pun membuka map cokelat tersebut. Betapa terkejutnya- “i-ini..” tanganku meremas foto yang kupengang. Mataku memanas melihatnya. Bisa-bisanya dia mendekati tiffany-ku! Aku pun memejamkan mata dan menghela nafas panjang lalu memasukkan foto itu kembali kedalam map. “bagaimana dengan ibuku? Apa kau punya informasi yang cukup?”

“setahuku, dia masih berada didalam pengawasan chasung coperation. Selebihnya aku tidak tahu karena aku juga masih dalam kondisi pengejaran oleh anak buah chasung. jika kau setuju dengan penawaranku, Hubungin aku lewat surel. Sampai jumpa tuan kim. Semoga kau tidak menyesali pilihanmu itu.” Pria itu pun berbalik dan masuk kedalam mobilnya.

Jadi? Ini masih ada sangkut pautnya dengan keluargaku? Dan.. hhuuufft…. sepertinya aku harus menjernihkan pikiranku dulu.

.

.

.

.

.

“seorang kim taeyeon, kenapa bisa ada di tempat seperti ini. Huh?” ucap sebuah suara yang membuyarkan lamunku. Aku pun menoleh dan tersenyum kecil.

“yoong.” Ucapku kepada yoong yang memberikan sebotol bir kepadaku.

“aku sudah tahu masalahmu dari soo hyung. Jadi kau di busan sedang apa? Mencari eomma-mu?”

“tidak. Aku baru saja bertemu dengan anak buah dari musuhku.” Sahutku datar sambil membuka penutup botol bir tersebut. “lalu kau disini sedang apa? Bukannya sekarang seharusnya kau di jeju bersama soojung?” tanyaku lalu meneguk bir tersebut.

“kebetulan aku ada kerjaan di daerah ini. Musuh? Jadi kau sudah tahu siapa yang menyerang keluargamu itu, hyung?” aku pun mengangguk.

“iya. Itu masih ada sangkut pautnya dengan mendiang ayahku.”

“omona, mendiang ayahmu?! Apa orang itu sudah gila!”

“tapi sepertinya yang aku hadapi sekarang bukan seseorang. Tapi sebuah organisasi.”

“jadi dia semacam perusahaan?”

“yeah, perusaahaan yang dirintis oleh keluarga park.” Geramku sambil meremas botol bir yang sudah kosong itu.

“apa yang bisa aku lalukan untuk membantumu, hyung?” aku pun diam sebentar dan menatap yoong dengan serius sementara yoong kulihat hanya meneguk birnya dengan santai.

“cari tahu informasi mengenai chasung coperation. Aku juga akan minta bantuan soo.” Ucapku dan yoong tersenyum lalu mengangguk.

“baiklah, kalo itu mau-mu. Sebelum itu kau harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuknya, hyung.”

“aku sudah siap ketika ini menyangkut tiffany dan keluargaku.” Sahutku mantap.

“selain itu setelah kau mendapatkan informasi yang kau butuhkan apa rencana selanjutnya?”

“menyingkirkan park hyunsoo.” Mataku menatap tajam ke depanku. Menatap hamparan pedesaan dari atas bukit.

“yang menyerang keluargamu?”

“iya dan yang ingin membunuh tiffany demi dendam masalalunya.” Jawabku dan kami beruda pun terdiam setelah beberapa menit menikmati udara sejuk dan juga dingin di busan. yoong pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

.

.

.

.

.

“baiklah mungkin ini awal dari rencana pertamaku. Aku harus mengirim surel ke leo, perihal tiffany. “ gumamku begitu pulang dari perjalanan busan ke seoul.

“taeng.” Aku menoleh dan melihat sooyoung yang berjalan menghampiriku. “masuklah kedalam aku punya berita penting.” Lanjutnya yang merangkul pundakku lalu aku pun ikut masuk kedalam gedung apartement.

End Flashback.

“baiklah, aku juga akan menghubungin soo hyung. Take care hyung.” Dan sambungan pun terputus. Aku pun langsung naik ke bis yang baru datang. Mengambil tempat duduk paling belakang. Aku pun hanya bisa diam menatap kearah jendela bis sampai pada halte berikutnya bis ini berhenti cukup lama. Aku pun yang penasaran akhirnya berdiri dan menoleh.

Ternyata ada seoarang wanita naik dengan membawa koper cukup besar. “sebenernya dia itu mau kemana? Bawa koper besar dengan naik bis? Ini hanya bis umum yang tujuannya dalam kota dan sampai terminal bis tempat aku translit bis ke daejeon.” Gumamku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Wanita itu sungguh niat sekali. Dan aku kembali duduk ditempatku sambil merampihkan hoodie yang ku kenakan.

Sekilas aku melihat wanita itu terdiam dan bukannya duduk malah menatapku seperti err.. aku yang di tatapnya hanya bisa mengacuhkan wanita itu. Dan tanpa kuduga wanita itu menghampiriku dan duduk disampingku. Kulihat dia susah payah menyeret kopernya.

“hah…hhahh…” bisa kurasakan dia masih mengatur deru nafasnya yang tersengal-sengal lalu dia menoleh kearahku yang menatap dirinya. “senang bertemu denganmu, tuan kim taeyeon.” Aku pun terpejat bukan main. Orang ini.. dia tahu dari mana namaku.

“k-kau? Nuguya? Dan apa maksudmu mendekatiku?” tanyaku dengan nada datar dan memasang wajah dinginku.

“hahh.. sebelum itu tujuanmu kemana? Aku harus bermalam sebelum aku pingsan dijalanan.” Keluhnya mengabaikan pertanyaanku. Aku pun terdiam lalu mengacak-ngacak rambut dengan frustasi. “aku menunggu jawabanmu segera.” Lanjutnya yang membuatku makin kesal. Orang ini kenapa sih? Kenapa identitasku tersebar dengan mudahnya?! Sial.. aku harus lebih berhati-hati.

“ikuti saja , nanti kau juga tahu.” Sahutku singkat dan menutupi kepalaku dengan kupluk hoodie dan menyenderkan kepala ke jendela bis sembari menunggu bis melewati 8 halte pemberhentian berikutnya.

“ahh, arraso.. sepertinya ini akan lebih sulit dari yang kubayangkan.” Gumamnya yang masih bisa kudengar.

End Taeyeon POV

***

“bawa dia masuk kedalam mobil. Kita akan bersenang-senang sedikit, hyung.” Ucap hyunjae dengan senyum miring membuat lucas kesal. Tubuh pria yang sudah tak berdaya itu akhirnya di seret paksa oleh dua orang pria. Sementara hyunjae sudah pergi duluan bersama wanita berinisial S tersebut.

Tampak dari kejauhan seseorang mengamatinya. “tunggu saja, aku tidak akan membiarkanmu mati. Yang berhak menyingkirkanmu adalah kim taeyeon. Yeah pria yang membuatku kesal stengah mati akan permintaan konyolnya.” Ucap leo. Iya. Orang itu adalah leo yang melihat dari gedung sebelah proyek bangunan dengan teropong kaca mata miliknya. “baiklah kita segera bergegas. Siapkan mobil dan pantau kemana mereka pergi.” Perintah leo kepada salah seorang pengawal yang ada disampingnya.

“ne, tuan muda.” Sahut pengawal tersebut dan mereka pun ikut bergegas pergi meninggalkan gedung itu.

.

.

.

.

.

“lihatlah.. ini adalah tempat pertama kali kau terjun pada saat itu , hyung.” Teriak hyunjae karena bisingnya suara air yang mengalir deras dari bendungan tersebut. Sementara wanita di samping hyunsoo hanya tenang sambil melihat gerak gerik hyunjae.

Seperti yang sudah diperkirakan, untung aku membawa injeksi untuk dirinya. Kasian sekali kau, park hyunsoo. Lebih memprihatinkan dari yang kutelusuri selama ini. Batin wanita itu. Wanita itu pun mendekat kearah lucas yang stengah sadar lalu berbisik selagi hyunjae lengah. “kau berhutang pada seseorang, dude.” Bisiknya lalu menyuntikkan injeksi yang dia sembunyikan pada saku bajunya. Lucas pun melotot karena merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Dia melirik wanita itu sekilas dan dibalas senyum oleh wanita tersebut sebelum akhirnya hyunjae berbalik dan menatapnya.

“sekarang, lempar dia ke bendungan.” Perintah hyunjae sambil tersenyum puas.

“shit!! AAAaaagggghhh!!!! Andwae!!!! Aku belum menyelesaikan misiku!” teriak lucas yang berontak saat di seret mendekati pinggiran pembatas bendungan.

“chakkaman.” Ucap hyunjae tiba-tiba lalu mendekat kearah lucas. “apa kau tahu misiku sekarang ini? Yaitu untuk menyingkirkanmu dan kim taeyeon.” Lanjutnya yang tersenyum puas lalu mendorong tubuh lucas dengan kaki kirinya.

“AAAGHHH.. DASAR BAJINGAN KAU HYUNJAEEEEEE………” teriak lucas sebelum akhrinya teriakkannya tidak terdengar lagi dan kalah oleh bisingnya debit air yang ada.

“bisa kupastikan dia akan benar-benar mati.” Ucap hyunjae yang berbalik menatap wanita tersebut. “tugas kita sudah selesai. Ayo kembali.” Lalu pria itu pun melangkah pergi meninggalkan bendungan tersebut.

Wanita itu diam sebentar dan menatap kearah ujung dari bendungan itu. Sisanya kuserahkan kepadamu, leo hwang. Ucapnya pada dirinya sendiri sambil memicingkan mata. Melihat seseorang yang tampak shock melihat kejadian barusan. Lalu dia pun melangkah pergi mengikuti hyunjae beserta dua orang pria tadi. Berkamuflase agar tidak di curigai, pikirnya.

Sementara itu.

“what the fuck!” umpat leo. “orang itu benar-benar gila. Cepat cari tahu panjang sungai di bawah bendungan ini sampai mana. Kita akan mencarinya. Sial!!!!” perintah leo dan orang-orang dibelakangnya pun mengikuti intruksinya.

“kau benar-benar menyusahkanku park lucas!” gumamnya sebelum pergi dari bendungan tersebut.

Tbc

apakabar? setelah setahun yang lalu? gue ga yakin masih ada yang noticed cerita ini terlebih pas gua liat statik chapter sebelumnya. tapi gapapa. mumpung gua lagi iseng di sela-sela kerenggangan semester akhir. gua ga berharap banyak yang komen so, ini udah beberapa tahun setelah blog ini sendiri terbengkalai gaada yang ngurus. tapi email nyasar untuk sekedar minta password sih masih ada dan masih gua bales meski.. lupa-lupa inget whahaha.. see you next year. eh salah see you next chapter.. 😉

Tentang rihyo

I AM NOTHING..
Pos ini dipublikasikan di ff, genderbender, Girls Generation, Jung Sister, TaeNy, yulsic. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar